Perpustakaan Di Masa Depan

Mari kita berhenti sejenak dan membayangkan seperti apa perpustakaan 50 tahun lagi. Sebuah ruangan besar yang semuanya diatur oleh komputer dan robot? Ataukah sebuah tempat di mana tidak ada buku lagi di dalamnya (dan mungkin juga tidak ada kaset/CD Audio Visual lagi)? Ataukah masih perpustakaan yang sama seperti saat ini?

Buat saya, perpustakaan di masa depan adalah "no boundary library" (perpustakaan tana batas). Perpustakaan di mana kita bisa mendapatkan informasi apapun yang kita inginkan dengan cepat dan tepat. Misalnya, ketika kita butuh suatu data pada pukul 2 pagi (pasti anak kuliahan deh yang cari data jam segitu) kita dapat masuk ke website perpustakaan tersebut dan kita dapat mendownload data yang kita perlukan (dapat berupa artikel, jurnal, hasil penelitian, atau buku dalam kategori yang sama). Selain itu, informasi yang sama juga dapat kita peroleh lewat mobile device (telepon genggam atau smartphone).

Satu hal yang harus ada di perpustakaan masa depan adalah kemudahan mencari buku. Selama ini saya merasa kesulitan untuk mencari buku di perpustakaan ,karena terkadang buku tersebut tidak berada di tempat yang seharusnya (padahal data di komputer menyatakan bahwa buku itu ada). Solusinya bisa dengan sistem pemancar. Jadi masing-masing bulu dipasangi semacam pemancar (mungkin semacam RFID) yang bisa dideteksi lewat aplikasi yang dipasang di komputer dan dapat juga dipasang di telepon genggam, sehingga ketika kita memasukkan kode buku yang diminta, di layar akan muncul posisi bukunya (misalkan kedipan merah di peta perpustakaan), sehingga memudahkan kita untuk mencari buku tersebut.

Satu hal yang pasti buat saya, perpustakaan akan tetap ada bahkan bila 50 tahun telah berlalu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Review Buku: All-Night Party

Judul: All-Night Party (Pesta Semalam Suntuk)
Pengarang: R.L. Stine

Sbenarnya ini buku yang sudah lama saya baca sih, cuma baru kepikiran buat rviewnya sekarang. Ceritanya tentang sekelompok remaja yang pergi ke pulau terpencil unuk merayakan ulang tahun salah seorang teman mereka, Cindy.

Ketika di pulau, mereka mendengar berita bahwa ada seorang narapidana pembunuhan yang lari ke pulau tersebut. Lalu tiba-tiba si gadis yang berulang tahun mendapatkan "kehormatan" pertama sebagai korban pembunuhan. Kengerian pn mencekam di antara para peserta pesta. Kemudian senjata si pembunuh ditemukan di dalam tas salah seorang dari mereka. Saling tuduh pun dimulai.

Sebenarnya dari alur cerita sih tidak terlalu berat. Bisa dimaklumi sih, mengingat R.L. Stine memang lebih ke arah pengarang cerita anak-anak. Tetapi ada 1-2 twist dalam cerita yang cukup menarik untuk disimak.

Nilai: 7/10

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perpustakaan dan Informasi Teknologi

Di era di mana teknologi informasi diterapkan hampir di setiap tempat, perpustakaan juga turut serta dalam perkembangan zaman ini dan telah menerapkan TI dalam pengelolaannya.

Sejak masuknya penerapan TI di dalam perpustakaan, banyak hal yang telah berubah. Misalkan saja di zaman ra TI, untuk sistem sirkulasi dan pengadaan, digunakan punch card sebagai media informasi. Saat ini, komputer telah menggantikan punch card sebagai media input output utama (lihat punch card).



Contoh punch card

Ada 2 jenis modul dalam sistem TI yang dipakai di perpustakaan:
1. Modul yang berdiri sendiri
Merupakan modul di mana tiap divisi pada perpustakaan memiliki sistem TI yang tidak terhubung dengan divisi lainnya. Hal ini sangat menyusahkan, karena antar divisi tidak dapat segera memperoleh data yang diinginkan, serta sangat mungkin terjadi perbedaan data antar divisi.

2. Modul terintegrasi
Merupakan modul yang dipakai oleh sebagian besar perpustakaan saat ini. Dengan modul terintegrasi, modul antar divisi dapat saling berhubungan satu sama lain.

Pengaruh otomasi perpustakaan:
Masuknya otomasi ke dalam perpustakaan mempengaruhi banyak aspek dalam pengelolaan perpustakaan. Otomasi perpustakaan membantu mengorganisasi anggaran, staf, serta data koleksi perpustakaan. Selain itu dengan otomasi, perpustakaan menyediakan layanan tanpa batas ruang dan waktu, serta memiliki jangkauan yang luas, cepat, serta tepat.

Mengapa Melakukan Otomasi Perpustakaan?
Ada banyak alasan mengapa suatu perpustakaan perlu melakukan otomasi. Antara lain:
1. Prestige
Salah satu alasan adalah meningkatkan gengsi perpustakaan. Karena dengan melakukan otomasi, perpustakaan akan terlihat mengikuti perkembangan zman.

2. Promosi
Penggunaan TI dalam perpustakaan juga dapat menjadi salah satu poin promosi perpustakaan (lihat pentingnya promosi perpustakaan).

3. Efisiensi
Penggunaan TI di perpustakaan mengefisiensi waktu dan biaya karena pengaturan data dan perhitungan semuanya dapat dilakukan oleh komputer, sehingga manusia yang menjalankannya tidak perlu kerepotan dengan kertas-kertas arsip dan perhitungan yang rumit.

4. Resource Sharing
Penggunaan TI dapat menghubungkan data buku yang dimiliki antar perpustakaan, sehingga misalkan di perpustakaan A tidak memiiki buku yang Anda cari, perpustakaan A dapat mengecek perpustakaan-perpustakaan lain yang terhubung dengannya, sehingga apabila buku itu ada di perpustakaan lain, maka perpustakaan A dapat meminjamkannya untuk Anda.

5. Peningkatan Layanan
Penggunaan TI berarti perpustakaan dapat memberikan layanan 24 jam kepada pengguna dengan jaringan yang luas, cepat, serta tepat.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan otomasi
1. Vendor
Pilihlah vendor yang terpercaya. Cobalah menanyakan ke perpustakaan-perpustakaan lainnya yang pernah menggunakan vendor tersebut. Bagaimana pengalaman mereka menggunakan produk vendor tersebut? Bagaimana kinerja vendor tersebut?

2. Harga
Otomasi perpustakaan harus disesuaikan dengan anggaran yang ada. Ingat bahwa melakukan otomasi berarti ada biaya di perangkat keras, perangkat lunak, implementasi jaringan komputer, dan teknisi.

3. Dokumentasi
Apakah sistem TI yang akan dipakai memiliki buku panduan? Atau adakah buku yang ditulis khusus untuk sistem tersebut? Dokumentasi sistem dapat membantu kita untuk melihat sebaik apa sistem tersebut nantinya akan bekerja.

4. Kebutuhan Perpustakaan
Perhatikan apakah perpustakaan memang butuh untuk melakukan otomasi? Ataukah hanya sekadar ikut-ikutan trend? Apa alasan untuk melakukan otomasi?

5.Kebijakan Pemerintah
Perhatikan apakah ada kebijakan khusus pemerintah dalam penerapan TI yang akan dipakai? Pastikan penerapannya tidak melanggar hukum yang berlaku.

6. Kemampuan Perpustakaan
Seelah TI terimplementasi, bagimana kemampuan perpustakaan dalam menanganinya? Apakah infrastrukturnya memadai (listrik, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komputer, pengaturan pemakaian, peraturan perpustakaan)? Selain itu pastikan staf perpustakaan telah mempelajari cara penggunaan sistem baru tersebut.

7. User Friendliness
Perhatikan semudah apakah program tersebut dapat dipakai oleh pengguna. Bagaimana dengan estetika program? Bagaimana kecepatan aksesnya? Bagaimana dengan kelengkapan dan kemutakhiran informasinya?

Beberapa fitur umum yang harus diperhatikan:
Laporan , statistik pemanfaatan (Output -> elektronik/cetak
Keamanan (back up, user name, password)
Manajemen operator ( limitasi pemanfaatan -> admin-user )
Reliable (tidak error, data konsisten dsb. )
Update (reguler, sporadis, jika dibutuhkan? )
Versi demo, percobaan
Kebutuhan perangkat keras (server, internet, lan, kapasitas.)
Tahun pembuatan

Beberpa fitur khusus yang harus diperhatikan:
Format meta data sesuai standar perpustakaan (Marc, dublin core) -> pertukaran/transfer data
Fleksibilitas/Adaptasi/kustomisasi (sesuai policy perpustakaan, peraturan, nama perpustakaan, warna, design, pemanfaatan, user)
Komunikasi dengan pengguna ( saran, tanya jawab, forum, chat, milis, news dsb. )
integrasi dengan data dari unit lain (ekspor – impor data murid, staff , keuangan, kelas dsb. )
terhubung ke internet

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Promosi Perpustakaan

Pertanyaan: perlukah promosi oleh sebuah perpustakaan? Jawabannya adalah YA (dan saya menuliskan dalam huruf besar untuk menunjukkan betapa pentingnya hal ini). Perpustakaan, layaknya sebuah produk komersial, butuh "pelanggan" agar perpustakaan dapat terus berjalan.

Berbeda dengan produk komersial (atau usaha barang/jasa) yang menarik pelanggan untuk membeli produknya, promosi pada perpustakaan lebih bertujuan untuk mengundang orang datang ke perpustakaan.

Ada banyak alasan mengapa promosi diperlukan:
1. Rendahnya minat baca.
Tidak dapat dipungkiri bahwa minat baca, khususnya di Indonesia, sangat rendah. Salah satu tujuan berdirinya perpustakaan adalah untuk meningkatkan minat baca masyarakat. KArena itu, jenis promosi yang menarik akan sangat mungkin untuk menarik pengunjung baru yang tadinya tidak suka membaca, tapi akhirnya mulai tertarik untuk membaca.

2. Buta informasi
Salah satu tujuan perpustakaan adalah menjadi sumber informasi bagi masyarakat. Karena itu perpustakaan harus meyakinkan orang-orang yang buta informasi agar mau datang ke perpustakaan untuk memperoleh informasi.

3. Perpustakaan tidak populer.
Rasanya sudah jelas kenapa promosi dibutuhkan dalam hal ini.

4. Gambaran negatif tentang perpustakaan
Membosankan, gak gaul, dan cupu. Mungkin itu beberapa gambaran negatif yang terpatri di otak kebanyakan orang (khususnya anak muda) mengenai perpustakaan. Karena itu promosi sangat penting untuk menunjukkan bahwa hal ini salah.

5. Layanan/program baru
Apabila ada layanan/program baru di perpustakaan, maka hal ini perlu untuk dipromosikan, sehingga pengunjung melek akan layanan/program baru tersebut.

Lalu bagaimana bentuk promosi di perpustakaan itu? Ada bermacam-macam, antara lain:
1. Publisitas
Lewat press release. Apabila ada layanan/program baru atau hal menarik apalah yang baru di perpustakaan, pihak perpustakaan bisa mengundang media agar diberitakan di majalah dan surat kabar. Selain itu misalnya kalau ada artis yang mau menikah, mungkin bisa dipersuasi agar press release-nya dilakukan di perpustakaan, bukan di cafe-cafe.
Selain itu acara seperti bedah buku, seminar, talk show, dan story telling juga bisa menjadi pilihan.

2. Iklan
Iklan dapat dilakukan lewat media massa, website, brosur, dan pamflet.

3. Lingkungan
Lingkungan tempat perpustakaan berada juga memainkan peranan penting. Lokasinya harus strategis (minimal tempat parkirnya mudah dan kalau bisa gratis. *lirik salah satu perpustakaan yang pernah kukunjungi). Lingkungannya harus bersih dan asri. Yang paling penting, harus meletakkan tanda yang besaaar bahwa gedung yang strategis, bersih, serta asri itu adalah perpustakaan.

4. Program khusus
Perpustakaan bisa menjadi host klub atau kompetisi. Misalkan klub baca anak, klub buku wanita, klub catur, atau klub menggambar (tidak harus selalu berhubungan dengan buku). Beruang tidak menyarankan klub-klub seperti, klub pemandu sorak, klub sepak bola, klub mobil F1, klub paduan suara, atau klub berburu beruang (yang terakhir ini dilarang keras!).

5. Insentif
Misalnya dengan memberi hadiah bagi peminjam buku masakan terbanyak, yang paling sering berkunjung ke perpustakaan, yang tidak pernah kena denda, atau yang paling sering belai-belai beruang penjaga perpustakaan yang paling sering membawa teman ke perpustakaan.

6. Kontak personal
Umpan balik dari pengunjung perlu diperhatikan, selain itu keramahan petugas perpustakaan juga penting untuk diperhatikan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS